Rabu, 30 Maret 2011

Manusia dan Permasalahannya

A.Masalah Sosial
menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat,yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
masalah sosial muncul akibat terjadi perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada.sebuah masalah dikatakan sebagai masalah sosial apabila bersangkutan dengan hubungan antara manusia dan mengganggu keutuhan bermasyarakat.
masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 jenis faktor, yaitu:
1. faktor ekonomi
2.faktof  budaya
3.faktor biologis
4.faktor psikologis
Blumer (1971) dan Thompson (1988) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan masalah sosial adalah suatu kondisi yang dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu entitas yang berpengaruh yang mengancam nilai-nilai suatu masyarakat sehingga berdampak kepada sebagian besar anggota masyarakat dan kondisi itu diharapkan dapat diatasi melalui kegiatan bersama.entitas tersebut dapat merupakan pembicaraan umum atau menjadi topik ulasan dimedia massa.
untuk memudahkan mengamati masalah-masalah sosial,Stark (1975)membagi masalah sosial menjadi 3 macam yaitu :
1.konflik dan kesenjangan
2.prilaku menyimpang
3.perkembangan manusia
salah satu penyebab utama timbulnya masalah sosial adalah pemenuhan akan kebutuhan hidup (Etziono,1976)
Merton dan Nisbet (1971)bahwa masalah sosial sebagai sesuatu yang bukan kebetulan tetapi berakar pada satu atau lebih kebutuhan masyarakat yang terabaikan.
masalah sosial laten (latent social problems) merupakan masalah sosial yang sebenarnya sudah ada,tetapi masyarakat menganggapnya tidak ada.masalah sosial ini sewaktu-waktu akan muncul menjadi masalah sosial manifes.
ada beberapa persoalan yang dihadapi oleh masyarakat pada umumnya sama yaitu:
1.kemiskinan
2.kejahatan
3.disorganisasi keluarga
4.masalah generasi muda dalam masyarakat modern
5.peperangan
6.pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat,seperti :
a. pelacuran
b.delinkuensi anak-anak
c.alkoholisme
d.homoseksualitas
7. masalah kependudukan
8.masalah lingkungan hidup

B.Stratifikasi Sosial
pelapisan sosial /stratifikasi sosial adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
menurut Piyirim A.Sorokin adalah perbedaan penduduk atau masyarakat kedalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis).
menurut Drs.Robert.M.Z lawang,stratifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan,privilese dan prestise.
ukuran/kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut:
1.ukuran kekayaan
2.kekuasaan dan wewenang
3.ukuran kehormatan
4.ukuran ilmu pengetahuan.
menurut Horton and Hund keberadaan kelas sosial dalam masyarakat berpengaruh terhadap beberapa hal,diantaranya adalah identifikasi diri dan kesadaran kelas sosial, pola-pola keluarga,dan munculnya simbolstatus dalam masyarakat.

Minggu, 27 Maret 2011

general Education

latar Belakang Lahirnya General Education
adanya reaksi terhadap kecenderungan masyarakat modern yang mendewakan produk teknologi dan cenderung mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.
menurut Philip H. Phenix (1964:6),enam pola makna esensial bagi segenap mahasiswa, yaitu:
- makna symbolycs (kemampuan berbahasa dan berhitung)
- makna empirics (kemampuan untuk memaknai benda-benda melalui proses penjelajahan dan penyelidikan empiris)
- makna esthetics (kemampuan memaknai keindahan seni dan penomena alam)
- makna ethics (kemampuan memaknai baik dan buruk)
- makna synoetics (kemampuan berfikir logis,rasional sehingga dapat memaknai benar dan salah)
- makna synoptic (kemampuan untuk beragama /berfilsapat)
menurut Wolfgang Klafki (1968:20) general education merupakan bidang study yang komprehensif karena mendidik kepala, hati dan tangan secara integrasi. sasaran yang disentuh dalam general education adalah tiga potensi utama manusia yaitu : akal,hati dan tingkah lakunya.
program study general education di Amerika, dilatar blakangi oleh empat hal, yaitu :
1. sebagai reaksi masyarakat terhadap spesialisasi keilmuan yang berlebihan, dimana para spesialis telah mendewakan hasil-hasil temuannya yang menakjubkan, sementara mereka lupa pada nilai-nilai esensial kemanusiaannya.
2. sebagai reaksi terhadap kepincangan penguasaan minat-minat khusus dengan perolehan peradaban yang lebih luas.
3. sebagai reaksi terhadap pengkotak-kotakan kurikulum dan pecahnya pengalaman belajar siswa.
4. sebagai reaksi terhadap formalism dalam pendidikan liberal.
Konsep Pendidikan Umum Di Indonesia
berangkat dari UU no 20 thn 2003 tentang sistem pendidikan nasional, berdasarkan dari tujuan pendidikan nasional, kurikulum pendidikan nasional Indonesia selalu memuat nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan secara terintegrasi.